Minggu, 05 Agustus 2012

Zakat FITRAH atau Zakat FITRI

Mungkin selama ini, sebagian dari kita ada yang beranggapan, bahwa istilah “zakat fitrah” itu salah, dan satu-satunya istilah yang benar adalah “zakat fitri“…

Setelah merujuk ke kitab-kitab para ulama terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa anggapan di atas, perlu di koreksi kembali… Karena ternyata istilah itu telah dipakai oleh ulama islam terdahulu…

Berikut kami nukilkan ucapan para ulama’ yang memakai istilah ini:

1. Imam Waki’ ibnul Jarroh -rohimahulloh- (wafat 197 H):

زكاة الفطرة لشهر رمضان، كسجدة السهو للصلاة، تجبر نقصان الصوم كما يجبر السجود نقصان الصلاة

Zakat fitrah untuk bulan romadlon itu seperti sujud sahwi untuk sholat, ia bisa menutupi kekurangan dalam puasa sebagaimana sujud sahwi bisa menutupi kekurangan dalam sholat. (mugnil muhtaj 1/592)

2. Imam Syafi’i -rohimahulloh- (wafat 204 H) mengatakan:

وتجب الصدقة على كل مالك تام الملك من الأحرار، وإن كان صغيرا أو معتوها أو امرأة، لا فرق بينهم في ذلك، كما تجب في مال كل واحد منهم ما لزم ماله بوجه من الوجوه جنايةٌ أو ميراثٌ أو نفقةٌ على والد أو ولد زمن محتاج، وسواء ذلك في الماشية والزرع وزكاة الفطرة

Zakat itu diwajibkan atas setiap orang merdeka yang hak miliknya sempurna, meski ia kecil atau tidak sempurna akalnya atau perempuan, mereka tidak ada bedanya dalam masalah ini. Begitu pula diwajibkan pada harta mereka, apapun yang diwajibkan pada harta orang itu (yakni orang merdeka yang sempurna hak miliknya), baik itu berupa denda, warisan, ataupun nafkah untuk orang tua, atau (nafkah untuk) anak yang sakitnya menahun dan membutuhkan harta. Dan baik itu dalam zakat hewan, zakat tumbuhan, ataupun zakat fitrah. (Mukhtashor Muzani 66, Al-Hawi fi Fiqhisy Syafi’i 3/152)

3. Ats-Tsa’labi -rohimahulloh- (wafat: 427 H):

ـ(فمن لم يستطع) الصيام، وعدمُ الاستطاعة مثلُ أن يخاف من الصوم لعلة أو لحوق ومشقّة شديدة ومضرّة ظاهرة، (فإطعام ستين مسكيناً) لكلّ مسكين مدّ من غالب قوت بلده، والخلاف فيه بين الفريقين كالاختلاف في زكاة الفطرة

Barangsiapa (dalam masalah zhihar) tidak mampu (menebusnya dengan) puasa, -tidak mampu itu seperti takut puasa, karena sakit, atau bisa jatuh sakit, atau menjadi sangat berat dan sangat berbahaya bagi dirinya- maka ia boleh menebusnya dengan memberi makan 60 orang miskin, jatah setiap orang miskinnya satu mud dari makanan pokok kebanyakan orang di daerahnya. Dan khilaf diantara dua kelompok dalam masalah ini, seperti khilaf mereka dalam masalah zakat fitrah. (tafsir ats-Tsa’labi 9/256)
4. Al-Mawardi -rohimahulloh- (wafat 450 H):

اعلم أنه يقال زكاة الفطر وزكاة الفطرة، فمن قال زكاة الفطر أوجبها بدخول الفطر، ومن قال زكاة الفطرة، فأوجبها على الفطرة، والفطرة: الخلقة

Ketahuilah bahwa ia bisa disebut dengan istilah “Zakat Fitri” dan “Zakat Fitrah“. Orang yang mengatakan zakat fitri, ia mewajibkannya dengan masuknya hari berbuka, sedang yang mengatakan zakat fitrah, ia mewajibkannya atas “fitrah“, maksud kata “fitrah” di sini adalah penciptaan. (al-Hawi 3/348)

5. Al-Ghozali -rohimahulloh- (wafat 505 H) :

وأما زكاة الفطرة، فوقت وجوبها استهلال شوال، ويجوز التعجيل إلى أول رمضان

Adapun awal wajibnya Zakat Fitrah, itu dari masuknya Bulan Syawal, dan boleh diajukan hingga awal Bulan Romadlon. (Al-Wasith 2/447)

6. Ibnu Qudamah -rohimahulloh- (wafat 620 H)

وزكاة الفطرة تجب على البدن

Zakat Fitrah itu diwajibkan atas badan. (al-Mughni 4/303)

7. Imam Nawawi -rohimahulloh- (wafat 676 H):

يقال للمخرج فطرة -بكسر الفاء لا غير-، وهي لفظة مولدة لا عربية ولا معربة بل اصطلاحية للفقهاء، فتكون حقيقة شرعية على المختار، كالصلاة والزكاة
Sesuatu yang dikeluarkan (pada zakat fitri) disebut (dengan istilah) “fitrah” -dengan harokat kasroh pada huruf fa’nya, tidak dengan harokat lainnya-, istilah ini termasuk istilah yang muwalladah, ia bukan dari bahasa arab, bukan pula dari kata serapan. Tapi ia merupakan istilah khusus yang dipakai oleh para ahli fikih, sehingga menurut pendapat yang kami pilih, ia termasuk dalam kategori hakekat syar’iyah, sebagaimana kata sholat dan zakat. (al-Majmu’ 6/61)

8. Al-Fayyumi -rohimahulloh- (wafat 770 H):

وقولهم تجب الفِطْرَةُ هو على حذف مضاف، والأصل تجب زكاة الفِطرَةِ، وهي البدن، فحذف المضاف وأقيم المضاف إليه مقامه، واستغني به في الاستعمال لفهم المعنى
Perkataan mereka “diwajibkan Fitrah” maksudnya adalah dengan membuang kata mudhofnya. Asal kalimat itu adalah “diwajibkan Zakat Fitrah” yakni (zakat) badan, lalu dibuang kata mudhofnya (yakni kata zakat) dan diletakkan mudhof ilaihnya (yakni kata fitrah) sebagai gantinya, dan dalam prakteknya cukup dipakai kata fitrah karena maknanya sudah dipahami. (al-Misbahul Munir 388)

9. Abu Bakar al-Husaini al-Hushoni asy-Syafi’i -rohimahulloh- (wafat 928 H):

يقال لها زكاة الفطر لأنها تجب بالفطر ويقال لها زكاة الفطرة أي الخلقة يعني زكاة البدن لأنها تزكي النفس أي تطهرها وتنمي عملها
Zakat ini disebut dengan istilah “Zakat Fitri”, karena diwajibkan dengan (masuknya hari) berbuka. Ia juga disebut “Zakat Fitrah“, yang berarti penciptaan, maksudnya adalah zakat badan, karena ia mampu membersihkan dan menyucikan jiwa, serta mengembangkan amalannya. (Kifayatul Akhyar 273)

Dan masih banyak lagi, para ulama lainnya yang menggunakan istilah “Zakat Fitrah” ini… Semuanya menunjukkan bahwa pemakaian istilah tersebut adalah benar… Memang istilah yang disebut dalam nash-nash hadits adalah istilah “zakat fitri” dan “sedekah fitri”, tapi bukan berarti istilah “zakat fitrah” itu salah… wallohu a’lam.

Dari kitab-kitab yang penulis telaah, terkumpul banyak istilah untuk zakat ini, diantaranya: “zakat fitri”, “sedekah fitri”, “zakat fitrah”, “zakat badan”, “zakat nafs”, dan “zakat ro’s”.

Sumber : http://addariny.wordpress.com/2010/01/05/zakat-fitri-atau-zakat-fitrah-mana-yg-benar/

Minggu, 15 Juli 2012

Misteri dan Rahasia di Balik PUASA RAMADHAN

Puasa ramadhan merupakan ritual tahunan yang wajib dilakukan oleh kaum mukminin. Allah mewajibkan orang mukmin untuk berpuasa pada bulan ramadhan sebagaimana yang telah Allah wajibkan pada orang-orang yang sebelum Nabi Muhammad. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ( البقرة, 183 )
Artinya: " Wahai orang-oranng yang beriman diwajibkan atas kamu puasa bulan ramadhan sebagaimana diwajibkanya puasa kepada orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Q.S. al-Baqarah: 183).

Allah dalam mewajibkan puasa memakai ungkapan يا أيها الذين آمنوا , tidak memakai يا أيها الناس , tentu saja didalamnya mengandung misteri yang sangat mendalam yang tidak bisa diungkapkan dengan hanya berfikir sejenak. Sebab, orang yang Islam kalau tidak beriman pasti tidak akan melaksanakan puasa. Orang Islam bisa dikatakan beriman apabila ia melaksanakan Ibadah puasa. Betapa banyak orang yang Islam tapi tidak melaksanakan puasa. Seringkali ditemukan orang makan di warung pada siang ramadhan, setelah ditanya tentang agamanya, mereka menjawab Dalam hadits Qudsi Rasulullah bersabda: Allah berfirman:


عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسك ( رواه مسلم )
Artinya: "Puasa adalah bagiku dan akulah yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya karena aku. Puasa merupakan perlindungan. Orang yang berpuasa mempunyai dua kesenangan. Satu ketika ia berbuka puasa. Kedua ketika ia bertemu Tuhannya di akhirat nanti. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari pada minnyak misik ". (H.R. Muslim)

Dari ayat 183 dan hadits qudsi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam puasa bulan ramadhan terdapat rahasia-rahasi yang tersimpan di dalamnya. Bulan ramadha adalah bulan yang sangat mulia dan istimewa. Beramal kebaikan di bulan ramdhan satu kali saja bagaikan beramal seribu kali di luar bulaln ramadhan. Bersedakah satu piring makanan dalam bulan ramadhan bagaikan bersedekah seribu piring di luar ramadhan. Melakukan fardu dalam bulan ramadhan sama dengan melakukan fardu tujuh puluh kali di luar ramdhan. Dalam bulan ramadhan ada dua keajaiban, yaitu: malam diturunkannya al-Qur'an dan malam turunnya laylatu al-Qadr. Al-Qur'an oleh Allah diturunkan pada bulan ramadhan tanggal 17 ramadhan. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ الأية ( ألبقرة 185)
Artinya: "(Beberrapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Quar'an petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil". (Q.S. al-Baqarah: 185)

Sedangkan turunnya laylatu al-Qadr adalah malam ganjil sepuluh terakhir bulan ramadhan. Beribadah pada jatuhnya malam laylatu al-Qadar bagaikan beribadah seribu bulan diluar ramadhan.

Orang yang menghidupkan bulan ramadhan dengan melakukan ibadah puasa, sadaka dan amal-amal yang baik karena iman dan karena Allah, maka oleh Allah akan dijanjikan diampuni dosanya. Rasulullah bersabda:

( ( أخرجه مسلم من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: "Barangsiapa puasa ramadhan karena iman kepada-Nya dan karena-Nya, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu". (H.R. Muslim)

Dalam keadaan normal tubuh kita mendapatkan energi dan nutrisi dari luar tubuh melalui makanan, minuman dan radiasi. Ketika kita puasa disiang hari, dimana tidak ada asupan makan, aktifitas dan gerak kita akan membakar energi hingga habis.

Pertama-tama energi akan diperoleh dari glucosa hasil makan (sahur), setelah habis, energi diperoleh dari glicogen dalam darah. Bila kandungan glicogen berkurang, otak menyatakan lapar lalu menyuruh kita makan. Bila kita sedang berpuasa otak akan otomatis menghidupkan PROGRAM AUTOLISIS.

Semua makhluk hidup di bumi dibekali dengan sistem (fithrah) autolisis yang khas:
- Pohon berpuasa dengan menggugurkan daun - Rumput dan biji berpuasa dengan berhenti tumbuh (dorman) - Beruang berpuasa selama musim dingin - Buaya berpuasa (aestivasi) selama musim panas - Ikan paus dan burung berpuasa ketika bermigrasi - Ikan salmon, pinguin, berpuasa ketika musim kawin - Kuda, kucing, berpuasa ketika terserang penyakit hingga sembuh

Ketika autolisis diaktifkan, maka ia segera beraksi. Autolisis akan mencari database rancangan dasar (fithrah) manusia. Secara keseluruhan ada sekitar 50 trilyun sel penyusun tubuh yang terdiri dari sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel autolisis menjelajah seluruh tubuh.

Autolisis mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, dibagian tubuh mana seharusnya sel itu berada, dan berapa banyak jumlah dari tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh.

Ia akan menghampiri sel-sel liar yang tidak terdapat dalam daftar fithrah, mengubah asam amino dan gula. Bila sel-sel liar habis, ia akan mendatangi timbunan lemak dalam tubuh dan membakar (oksidasi lemak) menjadi keton.

Dengan demikian Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel sel mati, BENJOLAN hingga TUMOR serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun (baca:penyakit).

Sel-sel liar dan lemak yang telah dihancurkan akan dibawa ke Hati. Saat kita puasa, hati tidak disibukkan oleh hasil serapan dari Usus. Oleh karena itu hati akan bekerja penuh menyaring RACUN-RACUN hasil AUTOLISIS. Selanjutnya RACUN akan dibuang keluar tubuh. Disinilah proses DETOKSIFIKASI (pengeluaran racun/penyakit) terjadi.

Ketika berpuasa darah juga akan dipenuhi energi dan nutrisi yang sehat dan berkualitas tinggi, sehingga penggantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel baru, terjadi dengan kualitas prima.. Tubuh kita segera memiliki sel- sel baru dengan kualitas fithrah, sehat dan berfungsi baik kembali.

Ketika kita berpuasa, energi yang dihemat dari sistem pencernaan, akan digunakan untuk aktifitas sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir oleh otak. Oleh karena itu dengan puasa penyakit lebih mudah disembuhkan dan kita lebih mudah menerima pelajaran maupun saat berpikir.

Namun dibalik semua itu, rahasia kemampuan autolisis terletak pada NIAT. Autolisis hanya akan aktif bila kadar glicogen darah berkurang dan otak menyimpulkan kita lapar dan harus makan namun kita berniat tidak makan alias BERPUASA. Autolisis tidak akan terjadi ketika tidak niat berpuasa. Inilah salah satu RAHASIA besar berpuasa...

Secara sederhana autolisis adalah sistem automatisasi dalam tubuh yang memformat ulang kondisi tubuh ke kondisi ideal.

Jika kita perhatikan uraian diatas, maka amat mengena sekali sabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan puasa Romadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan ridho Allah SWT maka keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya. (HR. Imam Ahmad, Nasai , Ibnu Majh).

Mengapa Puasa Dibatasi Subuh sampai Maghrib?

Produksi Enzim oksidasi asam lemak dalam tubuh terbatas dan akan habis bila kita berpuasa 16 jam. Bila kita memaksakan diri berpuasa maka kadar asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan otak kita membengkak, pusing bahkan bisa menyebabkan koma. Oleh karena itu makan sahurlah mendekati imsyak dan segeralah berbuka waktu masuk waktu maghrib. Jadi kurang lebih kita berpuasa 13 - 14 jam. Subhanallah, 1400 tahun lalu Rosulullah pernah mengajarkannya pada kita.

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.” (HR. Ahmad)

Sungguh..... Allah tidak butuh apa-apa dari makhluk, tetapi Allah memberi petunjuk pada Makhluk agar kehidupan makhluk penuh dengan nikmat.

Sumber : http://aspal-putih.blogspot.com/2011/08/misteri-dan-rahasia-dibalik-puasa.html#ixzz20hLg8CkP

Jumat, 13 Juli 2012

Sejarah PUASA

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.

Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu: Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.

Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:

1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah dikisahkan Allah dalam Al-Qur'an, surat Maryam ayat 26 :
"Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini" (Q.S. Maryam :26).
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.

HIKMAH PUASA

Diwajibkannya puasa atas ummat Islam mempunyai hikmah yang dalam. Yakni merealisasikan ketakwaan kepada Allan swt. Sebagaimana yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 183:
"Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalain bertakwa."

Kadar takwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 :
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu". Ayat ini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa puasa diwajibkan di bulan Ramadhan, tidak di bulan yang lain. Allah mengisyaratkan hikmah puasa bulan Ramadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan yang diistimewakan Allah dengan dengan menurunkan kenikmatan terbesar di dalamnya, yaitu al-Qur'an al-Karim yang akan menunjukan manusia ke jalan yang lurus. Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmah bagi orang-orang yang beriman, dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga. Inilah nikmat terbesar dan teragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.

Bila puasa telah diwajibkan kepada umat terdahulu, maka adakah puasa yang diwajibkan atas umat Islam sebelum Ramadhan?

Jumhur ulama dan sebagian pengikut Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak ada puasa yang pernah diwajibkan atas umat Islam sebelum bulan Ramadhan. Pendapat ini dilandaskan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah : "Hari ini adalah hari Asyura', dan Allah tidak mewajibkannya atas kalian. Siapa yang mau silahkan berpuasa, yang tidak juga boleh meninggalkannya."

Sedangkan madzhab Hanafi mempunyai pendapat lain: bahwa puasa yang diwajibkan pertamakali atas umat Islam adalah puasa Asyura'. Setelah datang Ramadhan Asyura' dirombak (mansukh). Madzhab ini mengambil dalil hadisnya Ibn Umar dan Aisyah ra.: diriwayatkan dari Ibn 'Amr ra. bahwa Nabi saw. telah berpuasa hari Asyura' dan memerintahkannya (kepada umatnya) untuk berpuasa pada hari itu. Dan ketika datang Ramadhan maka lantas puasa Asyura' beliau tinggalkan, Abdullah (Ibnu 'Amr) juga tidak berpuasa". (H.R. Bukhari).

"Diriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa orang-orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura' pada masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa hari Asyura' sampai diwajibkannya puasa Ramadhan. Dan Rasul berkata, barang siapa ingin berpuasa Asyura' silahkan berpuasa, jika tidak juga tak apa-apa". (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pada masa-masa sebelumnya, Rasulullah biasa melakukan puasa Asyura' sejak sebelum hijrah dan terus berlanjut sampai usai hijrah. Ketika hijrah ke Madinah beliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa (Asyura'), beliau pun ikut berpuasa seperti mereka dan manyerukan ke ummatnya untuk melakukan puasa itu.

Hal ini sesuai dengan wahyu secara mutawattir (berkesinambungan) dan ijtihad yang tidak hanya berdasar hadis Ahaad (hadis yang diriwayatkan oleh tidak lebih dari satu orang). ”Ibn Abbas ra. meriwayatkan: ketika Nabi saw. sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi sedang melakukan puasa Asyura', lalu beliau bertanya: (puasa) apa ini? Mereka menjawab: ini adalah hari Nabi Saleh as., hari di mana Allah swt. memenangkan Bani Israel atas musuh-musuhnya, maka lantas Musa as. melakukan puasa pada hari itu. Lalu Nabi saw. berkata: aku lebih berhak atas Musa dari kalian. Lantas beliau melaksanakan puasa tersebut dan memerintahkan (kepada sahabat-sahabatnya) berpuasa. (HR. Bukhari).

Puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua hijriyah, maka lantas, sebagaimana madzhab Abi Hanifah, kewajiban puasa Asyura terombak (mansukh). Sedang menurut madzhab lainnya, kewajiban puasa Ramadhan itu hanya merombak kesunatan puasa Asyura'.

Kewajiban puasa Ramadhan berlandaskan Al-qur'an, Sunnah, dan Ijma. "Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Umar, bahwasanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: Islam berdiri atas lima pilar: kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah (Makkah) dan berpuasa di bulan Ramadhan."

Kata 'al-haj' (haji) didahulukan sebelum kata 'al-shaum' (puasa), itu menunjukkan pelaksanakaan haji lebih banyak menuntut pengorbanan waktu dan harta. Sedang dalam riwayat lain, kata 'al-shaum' didahulukan, karena kewajiban puasa lebih merata (bisa dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam) dari pada haji.

Kewajiban puasa Ramadhan sangat terang. Barang siapa yang mengingkari atau mengabaikan keberadaannya dia termasuk orang kafir, kecuali mereka yang hidup pada zaman Islam masih baru atau orang yang hidup jauh dari ulama.

DEFINISI PUASA

Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Seperti yang ditunjukkan firman Allah, surat Maryam ayat 26 : "Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa demi Tuhan yang Maha Pemurah, bahwasanya aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (Q.S. Maryam : 26)

Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenarnnya matahari dengan memakai niat tertentu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihat hitungan Sya'ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggal 30 Sya'ban. Sesuai dengan hadits Nabi saw.

"Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan (ru'yat), dan berbukalah dengan berdasar ru'yat pula. Jika bulan tertutup mendung, maka genapkanlah Sya'ban menjadi 30 hari."***

================= Diambil dari buku "Pilar-pilar Islam dalam al-Sunnah" karya Prof. Dr. Umar Hasyim, oleh M. Rofiq Mu'allimin.

Sumber : http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1023

Rabu, 11 Juli 2012

Biografi Syeikh NAWAWI ALBANTANI



Siapa yang tidak mengenal Syeikh Nawawi Al Bantani, seorang ulama International pengarang Tafsir Al-Munir yang termashur itu?. Nama ini begitu terkenal di kalangan para ulama-ulama klasik dan ulama kontemporer, karya-karyanya banyak di jadikan rujukan para ulama dan pemikir islam.

Kelahiran

Terlahir dengan nama Abû Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin ‘Umar bin ‘Arabi. Ulama besar ini hidup dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat. Konon ulama yang lahir di Kampung Tanara, sebuah desa kecil di kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Sekarang di Kampung Pesisir, desa Pedaleman Kecamatan Tanara depan Mesjid Jami’ Syaikh Nawawi Bantani) pada tahun 1230 H atau 1813 M ini bernasab kepada keturunan Maulana Hasanuddin Putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Keturunan ke-11 dari Sultan Banten. Nasab beliau melalui jalur ini sampai kepada Baginda Nabi Muhammad saw. Melalui keturunan Maulana Hasanuddin yakni Pangeran Suniararas, yang makamnya hanya berjarak 500 meter dari bekas kediaman beliau di Tanara, nasab Ahlul Bait sampai ke Syaikh Nawawi. Ayah beliau seorang Ulama Banten, ‘Umar bin ‘Arabi, ibunya bernama Zubaedah.

Masa Kecil

Semenjak kecil beliau memang terkenal cerdas. Otaknya dengan mudah menyerap pelajaran yang telah diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun. Pertanyaanpertanyaan kritisnya sering membuat ayahnya bingung. Melihat potensi yang begitu besar pada putranya, pada usia 8 tahun sang ayah mengirimkannya keberbagai pesantren di Jawa. Beliau mula-mula mendapat bimbingan langsung dari ayahnya, kemudian berguru kapada Kyai Sahal, Banten; setelah itu mengaji kepada Kyai Yusuf, Purwakarta. Di usia beliau yang belum lagi mencapai 15 tahun, Syaikh Nawawi telah mengajar banyak orang. Sampai kemudian karena karamahnya yang telah mengkilap sebelia itu, beliau mencari tempat di pinggir pantai agar lebih leluasa mengajar murid-muridnya yang kian hari bertambah banyak. Pada usia 15 tahun beliau menunaikan ibadah haji.

Guru-gurunya

Syaikh Nawawi dalam pengembaraannya berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Mekah, seperti Syaikh Khâtib al-Sambasi, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, ‘Abdul Hamîd Daghestani, Syaikh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syaikh Ahmad Dimyati, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh Muhammad Khatib Hambali, dan Syaikh Junaid Al-Betawi. Tapi guru yang paling berpengaruh adalah Syaikh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syaikh Junaid Al-Betawi dan Syaikh Ahmad Dimyati, ulama terkemuka di Mekah. Lewat ketiga Syaikh inilah karakter beliau terbentuk. Selain itu juga ada dua ulama lain yang berperan besar mengubah alam pikirannya, yaitu Syaikh Muhammad Khâtib dan Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, ulama besar di Medinah.

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Imam Nawawi mengembara keluar dari Mekah kerana menuntut ilmu hingga kembali lagi ke Mekah. Keseluruhan masa tinggal di Mekah dari mulai belajar, mengajar dan mengarang hingga sampai kemuncak kemasyhurannya lebih dari setengah abad lamanya.

Perjalanan Hidup dan Kepribadiannya

Syeikh Nawawi yang lahir di Banten ini juga memiliki kelebihan yang sangat hebat dalam dunia keulamaan melalui karya-karya tulisnya, maka kemudian ia diberi gelar Imam Nawawi kedua (Nawawi ats-Tsani). Orang pertama memberi gelar ini adalah Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani. Gelar ini akhirnya diikuti oleh semua orang yang menulis riwayat ulama asal dari Banten ini. Sekian banyak ulama dunia Islam sejak sesudah Imam Nawawi pertama, Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syirfu (wafat 676 Hijrah/1277 Masehi) hingga saat ini, belum pernah ada orang lain yang mendapat gelaran Imam Nawawi kedua, kecuali Syeikh Nawawi yang kelahiran Banten (Imam Nawawi al-Bantani).

Meskipun demikian masyhurnya nama Nawawi al-Bantani, namun Beliau adalah sosok pribadi yang sangat tawadhu’. Terbukti kemudian, meskipun Syeikh Nawawi al-Bantani diakui alim dalam semua bidang ilmu keIslaman, namun dalam dunia tarekat para sufi, tidak pernah diketahui Beliau pernah membaiat seorang murid pun untuk menjadi pengikut thariqah. Hal ini dikarenakan, Syeikh Ahmad Khathib Sambas (Kalimantan), guru Thariqah Syeikh Nawawi al-Bantani, tidak melantiknya sebagai seorang mursyid Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Sedangkan yang dilantik ialah Syeikh Abdul Karim al-Bantani, sepupu Syeikh Nawawi al-Bantani, yang sama-sama menerima thariqat itu dari Syeikh Ahmad Khathib Sambas. Tidak diketahui secara pasti penyebab Nawawi al-Bantani tidak dibaiat sebagai Mursyid. Syeikh Nawawi al-Bantani sangat mematuhi peraturan, sehingga Beliau tidak pernah mentawajuh/membai’ah (melantik) seorang pun di antara para muridnya, walaupun sangat banyak di antara mereka yang menginginkan untuk menjalankan amalan-amalan thariqah.

Murid-muridnya

Syeikh Nawawi al-Bantani mengajar di Masjidil Haram menggunakan bahasa Jawa dan Sunda ketika memberi keterangan terjemahan kitab-kitab bahasa Arab. Murid-muridnya yang berasal-dari Nusantara banyak sekali yang kemudian menjadi ulama terkenal. Di antara mereka ialah, Kiai Haji Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jawa Timur; Kiai Haji Raden Asnawi Kudus, Jawa Tengah; Kiai Haji Tubagus Muhammad Asnawi Caringin, Banten; Syeikh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi (Sumba, Nusa Tenggara); Syeikh Abdus Satar bin Abdul Wahhab as-Shidqi al-Makki, Sayid Ali bin Ali al-Habsyi al-Madani dan lain-lain. Tok Kelaba al-Fathani juga mengaku menerima satu amalan wirid dari Syeikh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani yang diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani.

Salah seorang cucunya, yang mendapat pendidikan sepenuhnya dari Nawawi al-Bantani adalah Syeikh Abdul Haq bin Abdul Hannan al-Jawi al-Bantani (1285 H./1868 M.- 1324 H./1906 M.). Banyak pula murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang memimpin secara langsung barisan jihad di Cilegon melawan penjajahan Belanda pada tahun 1888 Masehi. Di antara mereka yang dianggap sebagai pemimpin perlawanan Perjuangan di Cilegon ialah Haji Wasit, Haji Abdur Rahman, Haji Haris, Haji Arsyad Thawil, Haji Arsyad Qasir, Haji Aqib dan Tubagus Haji Ismail. Para ulama pejuang bangsa ini adalah murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang dikader di Mekkah.

Karya-karyanya

Kepakaran beliau tidak diragukan lagi. Ulama asal Mesir, Syaikh ‘Umar ‘Abdul Jabbâr dalam kitabnya “al-Durûs min Mâdhi al-Ta’lîm wa Hadlirih bi al-Masjidil al-Harâm” (beberapa kajian masa lalu dan masa kini tentang Pendidikan Masa kini di Masjidil Haram) menulis bahwa Syaikh Nawawi sangat produktif menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih, meliputi berbagai disiplin ilmu. Banyak pula karyanya yang berupa syarah atau komentar terhadap kitab-kitab klasik. Sebagian dari karya-karya Syaikh Nawawi di antaranya adalah sebagai berikut:

1. al-Tsamâr al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah

2. al-‘Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn 3. Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh

4. Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf

5. al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb

6. Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn

7. Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah

8. Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd

9. Salâlim al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄

10. Qâmi’u al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân

11. al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd

12. Kasyf al-Marûthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah

13. Fath al-Ghâfir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musammâ al-Kawâkib al-Jaliyyah

14. Nur al-Dhalâm ‘ala Mandhûmah al-Musammâh bi ‘Aqîdah al-‘Awwâm

15. Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts

16. Madârij al-Shu’ûd syarah Maulid al-Barzanji

17. Targhîb al-Mustâqîn syarah Mandhûmah Maulid al-Barzanjî

18. Fath al-Shamad al ‘Âlam syarah Maulid Syarif al-‘Anâm

19. Fath al-Majîd syarah al-Durr al-Farîd

20. Tîjân al-Darâry syarah Matan al-Baijûry

21. Fath al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb

22. Murâqah Shu’ûd al-Tashdîq syarah Sulam al-Taufîq

23. Kâsyifah al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ

24. al-Futûhâh al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Îmâniyyah

25. ‘Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain

26. Qathr al-Ghais syarah Masâil Abî al-Laits

27. Naqâwah al-‘Aqîdah Mandhûmah fi Tauhîd

28. al-Naĥjah al-Jayyidah syarah Naqâwah al-‘Aqîdah

29. Sulûk al-Jâdah syarah Lam’ah al-Mafâdah fi bayân al-Jumu’ah wa almu’âdah

30. Hilyah al-Shibyân syarah Fath al-Rahman

31. al-Fushûsh al-Yâqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Baĥîyyah fi Abwâb al-Tashrîfiyyah

32. al-Riyâdl al-Fauliyyah

33. Mishbâh al-Dhalâm’ala Minĥaj al-Atamma fi Tabwîb al-Hukm

34. Dzariyy’ah al-Yaqîn ‘ala Umm al-Barâĥîn fi al-Tauhîd

35. al-Ibrîz al-Dâniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid al-Adnâny

36. Baghyah al-‘Awwâm fi Syarah Maulid Sayyid al-Anâm

37. al-Durrur al-Baĥiyyah fi syarah al-Khashâish al-Nabawiyyah

38. Lubâb al-bayyân fi ‘Ilmi Bayyân.

Karya tafsirnya, al-Munîr, sangat monumental, bahkan ada yang mengatakan lebih baik dari Tafsîr Jalâlain, karya Imâm Jalâluddîn al-Suyûthi dan Imâm Jalâluddîn al-Mahâlli yang sangat terkenal itu. Sementara Kâsyifah al-Sajâ syarah merupakan syarah atau komentar terhadap kitab fiqih Safînah al-Najâ, karya Syaikh Sâlim bin Sumeir al-Hadhramy. Para pakar menyebut karya beliau lebih praktis ketimbang matan yang dikomentarinya. Karya-karya beliau di bidang Ilmu Akidah misalnya Tîjân al-Darâry, Nûr al-Dhalam, Fath al-Majîd. Sementara dalam bidang Ilmu Hadits misalnya Tanqih al-Qaul. Karya-karya beliau di bidang Ilmu Fiqih yakni Sullam al-Munâjah, Niĥâyah al-Zain, Kâsyifah al-Sajâ. Adapun Qâmi’u al-Thugyân, Nashâih al-‘Ibâd dan Minhâj al-Raghibi merupakan karya tasawwuf. Ada lagi sebuah kitab fiqih karya beliau yang sangat terkenal di kalangan para santri pesantren di Jawa, yaitu Syarah ’Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain. Hampir semua pesantren memasukkan kitab ini dalam daftar paket bacaan wajib, terutama di Bulan Ramadhan. Isinya tentang segala persoalan keluarga yang ditulis secara detail. Hubungan antara suami dan istri dijelaskan secara rinci. Kitab yang sangat terkenal ini menjadi rujukan selama hampir seabad. Tapi kini, seabad kemudian kitab tersebut dikritik dan digugat, terutama oleh kalangan muslimah. Mereka menilai kandungan kitab tersebut sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan masa kini. Tradisi syarah atau komentar bahkan kritik mengkritik terhadap karya beliau, tentulah tidak mengurangi kualitas kepakaran dan intelektual beliau.

Nasionalisme

Tiga tahun bermukim di Mekah, beliau pulang ke Banten. Sampai di tanah air beliau menyaksikan praktek-praktek ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan penindasan dari Pemerintah Hindia Belanda. Ia melihat itu semua lantaran kebodohan yang masih menyelimuti umat. Tak ayal, gelora jihadpun berkobar. Beliau keliling Banten mengobarkan perlawanan terhadap penjajah. Tentu saja Pemerintah Belanda membatasi gara-geriknya. Beliau dilarang berkhutbah di masjid-masjid. Bahkan belakangan beliau dituduh sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang ketika itu memang sedang mengobarkan perlawanan terhadap penjajahan Belanda (1825- 1830 M).

Sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, apa boleh buat Syaikh Nawawi terpaksa menyingkir ke Negeri Mekah, tepat ketika perlawanan Pangeran Diponegoro padam pada tahun 1830 M. Ulama Besar ini di masa mudanya juga menularkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme di kalangan Rakyat Indonesia. Begitulah pengakuan Snouck Hourgronje. Begitu sampai di Mekah beliau segera kembali memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya. Beliau tekun belajar selama 30 tahun, sejak tahun 1830 hingga 1860 M. Ketika itu memang beliau berketepatan hati untuk mukim di tanah suci, satu dan lain hal untuk menghindari tekanan kaum penjajah Belanda. Nama beliau mulai masyhur ketika menetap di Syi’ib ‘Ali, Mekah. Beliau mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma puluhan, tapi makin lama makin jumlahnya kian banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia. Maka jadilah Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi sebagai ulama yang dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf.

Nama beliau semakin melejit ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti Imam Masjidil Haram, Syaikh Khâtib al-Minagkabawi. Sejak itulah beliau dikenal dengan nama resmi ‘Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi.’ Artinya Nawawi dari Banten, Jawa. Piawai dalam ilmu agama, masyhur sebagai ulama. Tidak hanya di kota Mekah dan Medinah saja beliau dikenal, bahkan di negeri Mesir nama beliau masyhur di sana. Itulah sebabnya ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Mesir negara yang pertama-tama mendukung atas kemerdekaan Indonesia.

Syaikh Nawawi masih tetap mengobarkan nasionalisme dan patriotisme di kalangan para muridnya yang biasa berkumpul di perkampungan Jawa di Mekah. Di sanalah beliau menyampaikan perlawanannya lewat pemikiran-pemikirannya. Kegiatan ini tentu saja membuat pemerintah Hindia Belanda berang. Tak ayal, Belandapun mengutus Snouck Hourgronje ke Mekah untuk menemui beliau.

Ketika Snouck–yang kala itu menyamar sebagai orang Arab dengan nama ‘Abdul Ghafûr-bertanya:

“Mengapa beliau tidak mengajar di Masjidil Haram tapi di perkampungan Jawa?”. Dengan lembut Syaikh Nawawi menjawab: “Pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan tidak pantas dengan keilmuan seorang professor berbangsa Arab”. Lalu kata Snouck lagi: ”Bukankah banyak orang yang tidak sepakar seperti anda akan tetapi juga mengajar di sana?”. Syaikh Nawawi menjawab : “Kalau mereka diizinkan mengajar di sana, pastilah mereka cukup berjasa”.

Dari beberapa pertemuan dengan Syaikh Nawawi, Orientalis Belanda itu mengambil beberapa kesimpulan. Menurutnya, Syaikh Nawawi adalah Ulama yang ilmunya dalam, rendah hati, tidak congkak, bersedia berkorban demi kepentingan agama dan bangsa. Banyak murid-muridnya yang di belakang hari menjadi ulama, misalnya K.H. Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdhatul Ulama), K.H. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), K.H. Khalil Bangkalan, K.H. Asnawi Kudus, K.H. Tb. Bakrie Purwakarta, K.H. Arsyad Thawil, dan lain-lainnya.

Konon, K.H. Hasyim Asy’ari saat mengajar santri-santrinya di Pesantren Tebu Ireng sering menangis jika membaca kitab fiqih Fath al-Qarîb yang dikarang oleh Syaikh Nawawi. Kenangan terhadap gurunya itu amat mendalam di hati K.H. Hasyim Asy’ari hingga haru tak kuasa ditahannya setiap kali baris Fath al-Qarib ia ajarkan pada santri-santrinya.

Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi menikah dengan Nyai Nasimah, gadis asal Tanara, Banten dan dikaruniai 3 anak: Nafisah, Maryam, Rubi’ah. Sang istri wafat mendahului beliau.

Gelar-gelarnya

Berkat kepakarannya, beliau mendapat bermacam-macam gelar. Di antaranya yang diberikan oleh Snouck Hourgronje, yang menggelarinya sebagai Doktor Ketuhanan. Kalangan Intelektual masa itu juga menggelarinya sebagai al-Imam wa al-Fahm al-Mudaqqiq (Tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam). Syaikh Nawawi bahkan juga mendapat gelar yang luar biasa sebagaia al-Sayyid al-‘Ulama al-Hijâz (Tokoh Ulama Hijaz). Yang dimaksud dengan Hijaz ialah Jazirah Arab yang sekarang ini disebut Saudi Arabia. Sementara para Ulama Indonesia menggelarinya sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia.

Wafat
Masa selama 69 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru Umat Islam telah memberikan pandangan-pandangan cemerlang atas berbagai masalah umat Islam. Syaikh Nawawi wafat di Mekah pada tanggal 25 syawal 1314 H/ 1897 M. Tapi ada pula yang mencatat tahun wafatnya pada tahun 1316 H/ 1899 M. Makamnya terletak di pekuburan Ma’la di Mekah. Makam beliau bersebelahan dengan makam anak perempuan dari Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq, Asma΄ binti Abû Bakar al-Siddîq.

Syeikh Nawawi telah berabad abad tiada, namun nafas semangat juangnya masih terasa di sisi orang orang yang mencintai dan memperdalam ilmu agama, syeihk Namawi telah mewariskan pustaka islami yang tak akan lekang di makan waktu yang tak akan surut di makan saat.

Semoga Allah Ta’Ala memberikan derajat kemulyaan Surga atas semua pengorbanan dan pengabdianmu ya..Syeikh (Dariku yang merindukan orang Sepertimu) ***

Sumber : http://kampoengsantri.wordpress.com/2010/10/20/biografi-syeikh-nawawi-al-bantani/

Senin, 09 Juli 2012

Dari OB menjadi VICE PRESIDENT



Sungguh sebuah karunia yang luar biasa bagi saya bisa bertemu dengan seorang yang memiliki pribadi dan kisah menakjubkan. Dialah Houtman Zainal Arifin, seorang pedagang asongan, anak jalanan, Office Boy yang kemudian menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan Nomor 1 di Indonesia karena Presiden Direktur Citibank sendiri berada di USA.

Tepatnya 10 Juni 2010, saya berkesempatan bertemu pak Houtman. Kala itu saya sedang mengikuti training leadership yang diadakan oleh kantor saya, Bank Syariah Mandiri di Hotel Treva International, Jakarta. Selama satu minggu saya memperoleh pelatihan yang luar biasa mencerahkan, salah satu nya saya peroleh dari Pak Houtman. Berikut kisah inspirasinya:

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (Citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.

Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.

Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang .

(Kisah Nyata Houtman Zainal Arifin, seorang OB yang pensiun menjadi Vice President di Citibank. Disampaikan dalam Training Leadership Bank Syariah Mandiri)

Jumat, 22 Juni 2012

Penyembelihan Hewan menurut Syariah vs Barat

Fakta dari sebuah penelitian: Penyembelihan hewan secara Islami tidak membuat hewan merasa sakit?

Hal yang kuhindari pada setiap Idul Adha atau Hari Raya Qurban adalah menyaksikan saat-saat penyembelihan. Selalu setiap tahunnya, sehabis shalat Ied dan Khutbah, aku langsung pulang menghindarkan diri dari prosesi itu. Entah mengapa aku begitu tak tega melihat saat hewan-hewan kurban tersebut disembelih lehernya, darah segar mereka yang mengalir deras, tubuh yang kejang berontak, dan lenguhan menjelang kematian. Padahal aku tahu bahwa semuanya hanyalah demi keta'atan atas perintah Allah swt dan ridho-Nya.

Lain halnya dengan seorang anggota parlemen wanita Belanda (lho… kok jauh banget ya nyasarnya…). Marian Theim, ketua Partai Pembela HAM di Belanda, yang juga anggota parlemen Belanda, meminta dibatasinya cara penyembelihan menurut tata cara agama di Belanda. Ia menganggap cara penyembelihan menurut ajaran agama merupakan sesuatu yang tidak ‘manusiawi’ dan menimbulkan ekses yang ‘tidak perlu’ bagi binatang.

Entah, pernyataannya tersebut hanya dikarenakan kepeduliannya kepada hewan atau ada kaitannya dengan propaganda dalam menyudutkan Islam. Kenyataannya, seiring dengan pesatnya grafik pertumbuhan Muslim di Eropa, semakin deras dan tajam juga Islam disudutkan oleh dunia barat. Memotong dan menyalah-artikan suatu ayat Qur’an dan Hadits merupakan salah satu jalan yang ditempuh untuk menyudutkan kita.

Coba perhatikan hadits Rasulullah tentang penyembelihan ini: “Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya.” (H.R. Muslim)

Kandungan hadits ini agaknya sulit untuk dijelaskan kepada orang Barat. Kalaupun mengerti dari maksud hadits di atas, para musuh Islam bisa menjadikannya celah untuk menyudutkan kita. Betapa tidak, di dalamnya terdapat ungkapan kata seakan-akan Allah memerintahkan kita untuk 'membunuh'. Apalagi secara eksplisit disebutkan pengertian '…tajamkanlah pisaunya…!' Bukankah ini menunjukkan bahwa umat Islam memang disuruh dan dilatih untuk membunuh dengan 'kejam'.

Menurut mereka, cara penyembelihan yang paling "berperikehewanan" adalah dengan membuat hewan sembelihan tersebut tidak sadar sebelum disembelih. Metode yang dilakukan melalui cara pemingsanan dengan setrum, bius, maupun dengan cara -yang mereka anggap paling baik- memukul bagian tertentu di kepala ternak dengan alat tertentu pula. Alat yang digunakan adalah Captive Bolt Pistol (CBV). Dengan cara demikian, hewan yang disembelih dianggap tidak menderita kesakitan karena disembelih dalam keadaan tidak sadar (pingsan).

Ketika kita disudutkan dengan penafsiran nakal tentang hadits tadi maupun dengan rasa manusiawi pada hewan sembelihan, lalu ditambah dengan sodoran metode yang mereka anggap sangat ‘berperikemanusian’ tadi, apa tanggapan kita? Apa argumentasi dan jawaban untuk meloloskan umat Islam ketika disudutkan seperti ini? Menolak tanpa bisa memberi argumentasi yang masuk akal atau menerima saja tuduhan itu dengan setengah hati, yang berarti ‘membenarkan’ tuduhan mereka itu? Apakah memang sangat sulit bagi kita yang beriman, untuk meyakinkan diri sendiri bahwa Syariat Islam adalah yang terbaik?

Alhamdulillah… Ada sebuah titik terang. Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh dien-Nya yang mulia ini.

Di bawah ini adalah tulisan yang disadur dan diringkas oleh Usman Effendi AS., dari makalah tulisan Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Sekretaris Eksekutif LPPOM-MUI Propinsi DIY dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta:

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak menyakitakan, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama, pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua, pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi tersebut benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga, setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat, karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama, segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua, segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga, grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik darah dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat, karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata 'tidaklah menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah… Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.

Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan Allah yang tersimpan di dalamnya.

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala…” (QS Al-Ma'idah: 3)

Wallahu’alam

http://hasbee.wordpress.com/2009/12/01/penyembelihan-menurut-syariah-vs-barat/

Tradisi MENIKAH DENGAN JIN di Gunung Salak (Bogor)

Tradisi menikah dengan jin di Gunung Salak. Ternyata di daerah Gunung Salak sering di lakukan ritual perkawinan manusia dengan jin. Perkawinan ini dilakukan oleh orang-orang yang kepepet atau terdesak kebutuhan ekonomi. Namun menurut kabar yang lain, perkawinan manusia dengan jin ini juga kerap dilakukan untuk mendongkrak bisnis atau usaha seseorang agar lebih maju.

Menjelang Maghrib, Misteri baru tiba di rumah spiritualis yang sering mengawinkan manusia dengan jin ini. Jauh dari keramaian dan hingar bingar, rumah spiritualis itu berada di kaki gunung Salak, Cidahu, Sukabumi.

Meski jauh dari keramaian kota besar, rumah-rumah di kampung ini nampak permanen, tertata rapih dan terkesan megah untuk ukuran orang kampung. Tak hanya itu, hampir di setiap rumah terparkir sebuah mobil dan motor baru yang mensiratkan status sosial penduduk kampung ini. Sesuatu yang tak terbayangkan oleh Misteri sebelumnya.

Tak lama berselang, Ustad Yusuf Kabir, spiritualis yang didatangi Misteri ini muncul dari balik ruang keluarga rumahnya. Seperti layaknya orang kampung, ustad Yusuf menyambut kedatangan Misteri dengan hangat. Sejumlah kalimat dan kata-kata sambutan pun keluar dari mulut ustad Yusuf. Ternyata ustad yang kerap mengawinkan manusia dengan jin ini masih cukup muda, usianya diperkirakan belum genap 40 tahun. Meski begitu dari gaya bicara dan auranya nampak jelas bahwa ustad muda ini memiliki ilmu kedigjayaan yang cukup.

Setelah cukup basa-basi, Misteri langsung mengutarakan maksud kedatangan kali ini. Nampak ustad Yusuf seperti berpikir sejenak, entah apa yang ada di kepalanya. Namun sesaat kemudian dia pun berkometnar. “Saya memang sering mengawinkan orang dengan Jin Islam, tapi saya tidak sependapat jika ini dikatakan musyrik. Perkawinan ini hanya sebatas usaha manusia untuk memperbaiki kehidupannya,” tutur ustad Yusuf.

Untuk melihat lebih jelas ritual perkawinan manusia dengan Jin ini, ustad Yusuf mengajak Misteri ke lokasi dimana dia sering melakukan ritual. Kebetulan malam itu ada 3 orang yang minta dikawinkan dengan jin. Ternyata untuk menuju lokasi tempat perkawinan manusia dengan jin ini cukup jauh, sekitar 2 atau 3 kilometer di belakang rumah ustad Yusuf. Melintasi perkampungan menuju sebuah lembah di perbatasan kampung dengan hutan gunung Salak, tibalah kami pada sebuah rumah di pinggir kali.

Aura mistik kontan menyengat seketika Misteri tiba di rumah itu. Jelas sekali aura rumah dengan 8 ruang besar ini penuh dengan kekuatan gaib yang menyelimutinya. Tanda-tanda kekuatan gaib dan aura mistik itu dapat dirasa dan dilihat dengan kasat mata. Dari pengamatan Misteri, kekuatan gaib dan aura mistik yang nampak jelas ini terjadi akibat seringnya proses ritual perkawinan dengan jin di rumah ini. “Di rumah inilah prosesi ritual itu dilakukan. Kami akan memanggil jin dari manapun untuk dikawinkan disini,” aku Yusuf pada Misteri.

Sambil berkeliling di dalam rumah dan sekitar halaman, ustad Yusuf menjelaskan syarat dan proses ritual perkawinan dengan jin. Dalam rumah itu ada 8 orang yang malam ini akan dikawinkan dengan Jin. Menurut ustad Yusuf, umumnya orang menikah dengan jin karena terjepit masalah ekonomi. Ada yang terbelit utang, perusahaannya bangkrut dan ada pula yang ingin perusahaannya lebih maju.

Jin yang dinikahinya itu akan menjadi istri atau suami di alam gaib. Sebagai istri atau suami, jin itu juga punya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Maka jin itu pun diminta untuk bisa menghasilkan uang bagi orang yang menikahinya. “Jadi jin itu akan membantu kita menghasilkan uang,” tutur ustad Yusuf.

Lebih jauh dijelaskan ustad Yusuf, hanya orang Muslim saja yang bisa menikah dengan jin. Karena menurutnya jin yang dipanggilnya adalah dari golongan muslim yang tinggal diberbagai penjuru dunia. Misalnya jin dari Baghdad, Turki, Mesir, Kuwait, Mekkah, Banten, Demak dan sebagainya. Selain itu, orang yang bisa dikawinkan dengan jin juga harus mempunyai pekerjaan atau kegiatan bisnis. Karena jin itu tidak mendatangkan uang dalam bentuk cash. “Jin itu akan membantu kita mencari uang dari jerih payah kita sendiri,” jelas ustad Yusuf.

Usai menjelaskan panjang lebar soal prosesi perkawinan dengan jin, ustad Yusuf langsung mengajak Misteri ke satu kamar tempat dia melakukan ijab kabul. Di kamar gelap berukuran 5 kali 5 meter itu sudah ada 3 orang menunggu ustad Yusuf. Mereka adalah seorang saksi nikah, medium dan orang yang akan dinikahkan dengan jin. Udara pengab dengan aroma kemenyan dan bunga setaman menyengat hidung. Jelas sekali lelaki yang akan dinikahkan dengan jin itu terlihat gugup. Sesekali dia menyeka wajahnya dengan sapu tangan. Namun sesaat kemudian dia menoleh ke kiri, kadang ke kanan dan ke belakang, seperti ada yang dilihatnya.

Sesaat kemudian, ustad Yusuf mulai membacakan doa-doa khusus, tawasul dan mengirim doa. Terekan oleh Misteri dia mengirim doa untuk para nabi, leluhur dan para penghuni gaib yang menguasai bumi ini. Terakhir ustad Yusuf kemudian mengirim doa khusus untuk leluhur Tanah Banten dan penghuni gaib Masjid Agung Banten. Ternyata malam itu ustad Yusuf akan menikahkan seorang tamunya dengan jin wanita dari Masjid Agung Banten yang bernama Salsabila Su’a Binti Syech Humaid Kazman.

Setelah sepuluh menit ustad Yusuf membacakan doa-doa dan mantra suasana kemudian hening. Hanya sesekali ustad Yusuf terdengar mengucap nama Salsabila Su’a. Nampak mata ustad muda ini terpejam, tapi mulutnya tetap komat-kamit. Sesaat kemudian dia kembali membuka matanya sambil mengangkat kedua belah tangannya ke atas. Tiba-tiba angin terasa berhembus entah dari mana datangnya. Tak seorang pun diantara kami yang berani berkata-kata. Namun ketegangan nampak jelas dari raut wajah semua orang yang mengikuti prosesi ritual ini.

Dalam ketegangan itu, tiba-tiba seorang perempuan yang duduk persis di samping orang yang akan dinikahkan dengan jin menjerit melengking. Tentu saja jeritan perempuan itu membuat seisi kamar kaget bukan kepalang. Misteri hampir saja beringsut ke belakang saking kagetnya mendengar suara lengkingan itu. Tak cukup disitu saja, perempuan paruh baya itu kemudian menceracau seperti orang kesurupan. Suranya yang tadi tenang kini berubah tak karuan. “Jin Salsabila Su’a itu sekarang sudah merasuki tubuh wanita itu. Berarti kita sudah siap melakukan prosesi ijab kabul pernikahan,” tutur ustad Yusuf.

Seperti layaknya pernikahan manusia dengan manusia, ustad Yusuf kemudian membacakan sighot taqliq. Kedua pengantin, saksi dan wali nikah bersiap untuk ijab kabul. Doa-doa nikah dan Kalimat Syahadat pun dibacakan sebagai pertanda bahwa yang dinikahkan itu adalah Jin Muslim. Pengantin pria yang dinikahkan dengan Jin Salsasbila Su’a ini masih nampak gugup dan takut. Berkali-kali dia salah mengucapkan nama Jin Salsabila Su’a. Berkali-kali pula dia mengusap wajah dan merubah posisi duduknya.

“Salsabila Su’a binti Syech Humaid Kazman, apakah kamu bersedia dinikahkan dengan….?” Tanya ustad Yusuf dengan suara berat bergetar.

“Saya bersedia,” tutur Jin Salsabila dengan suaranya yang melengking nyaring.

“Jin Salsabila Su’a binti Syech Humaid Kazman, apakah kamu bersedia membantu masalah ekonomi suamimu?” tanya ustad Yusuf kemudian.

“Saya bersedia, tapi suamiku juga harus memenuhi semua syaratku,” jawab Jin Salsabila Su’a lagi.

Usai itu, Jin Salsabila Su’a ini kemudian menerangkan semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh suaminya dari bangsa manusia. Kurang lebih sepuluh menit berlangsung, prosesi itu pun selesai dan berjalan sesuai aturan. Kini pengantin pria itu berhak atas Jin Salsabila Su’a dan boleh memperlakukannya sebagai istri.

Meski hampir sama dengan proses pernikahan manusia dengan manusia, proses pernikahan dengan jin ini tentu saja ada bedanya. Sebab tujuan utama manusia menikah dengan jin ini tentu saja bukan dilatarbelakangi oleh syahwat. Tapi lebih dikarenakan permintaan manusia agar sang mempelai jin bisa membantu menyelesaikan masalah ekonomi pengantin manusia. Saat proses ritual terjadi, pengantin manusia ditanya mengapa dia mau menikah dengan jin Salsabila Su’a. “Saya terbelit utang ke bank, saya ingin membayar hutang itu dan mempunyai harta yang cukup,” tutur pengantin manusia.

Usai prosesi ritual itu ustad Yusuf menjelaskan, tidak semua proses ritual ini berjalan mulus karena ada kalanya pengantin jin menolak dinikahkan. Misalnya karena jin itu tidak suka dengan penampilan manusia yang tidak sesuai. Atau ada kalanya jin itu menolak karena minta mas kawin yang tak sanggup dipenuhi manusia. “Tapi pada umumnya semua jin yang saya panggil mau dinikahkan dengan siapa saja,” jelas ustad Yusuf mengakhiri perbincangan dengan Misteri.

http://kliping2009.blogspot.com/2012/03/tradisi-menikah-dengan-jin-di-gunung.html

Yahudi, Nasrani dan ISLAM

Oleh: Ahmad Thomson

Al Quran adalah wahyu yang terakhir yang diturunkan oleh Allah ta'ala kepada manusia sebelum akhir zaman yang menyatakan lagi dan lagi bahwa Musa, Isa dan Muhammad adalah sebagai nabi dan utusan Tuhan -Allah-, semoga rahmat dan kesejahteraan dilimpahkan atas mereka, dan mereka semua adalah keturunan Nabi Ibrahim, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya. Al Quran adalah sebuah penegasan dan pelengkap atas wahyu yang diturunkan sebelumnya yaitu Taurat yang diwahyukan kepada Musa, dan Injil yang diwahyukan kepada Isa.

Pada esensinya, tidak ada perbedaan di antara para utusan Allah tersebut di atas, kecuali mereka dikirim atau diutus kepada masyarakat yang berbeda dan dalam kurun waktu yang berbeda pula dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi ini. Mereka diutus dan ditugaskan oleh sumber yang sama, dan pada esensinya mereka membawa pesan yang sama yaitu:
"Hanya ada satu Tuhan dan aku adalah utusan-Nya"


Menyembah Tuhan dengan mengikuti jalan hidupnya rasul Allah dan kita mengikutinya secara tulus, hal itu akan menuntun kita untuk mengenal-Nya dan mengetahui siapa diri kita sesungguhnya. Barangsiapa yang mengenal dirinya, pasti akan mengenal siapa Tuhannya. Siapapun yang mengikuti pola hidup rasul Allah dan hanya beribadah kepada Allah semata, maka di dunia ini ia akan mempunyai kedamaian di dalam hatinya dan dijanjikan taman surga dalam kehidupan berikutnya.

Barangsiapa yang mendalami pola hidup yang diajarkan oleh para rasul tersebut di atas, dan bukan dengan mendalami bermacam-macam pola hidup yang diajarkan dan dipimpin oleh orang lain "atas nama mereka", maka manusia akan menemukan bahwa pola hidup dan cara beribadat kepada Allah ditandai dengan cara yang sama, walaupun setiap zamannya telah berlalu. Ajaran mereka sehubungan dengan sifat Tuhan adalah sama yaitu "hanya ada satu Tuhan" dan seandainya jika ada perbedaan dalam tata cara peribadatan dan pola hidup, maka itu hanyalah perbedaan yang sangat kecil.

Yang penting adalah jati diri dari masyarakat tersebut dimana pesan dan pengajaran disampaikan Musa, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya, diutus kepada bani Israel. Musa-lah yang membawa bani Israel yang tadinya sebagai tawanan di Mesir menuju ke tanah suci dimana saat ini terbagi dalam beberapa negara termasuk Syria, Libanon, Israel, Yordania, Iraq dan Saudi Arabia.

Berikutnya, nabi Daud, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya, diwahyukan kepadanya Zabur sebagai kitab suci bagi mereka -yang mengakui dan meyakini bahwa Zabur adalah sebuah kitab yang mencakup penegasan dengan penambahan atas kitab suci Taurat yang diberikan kepada Musa- yang juga diutus kepada bani Israel. Putranya, Nabi Sulaiman, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya, mendirikan kuil yang terkenal di Jerusalem. Setelah dihancurkan dan dibangun untuk kedua kalinya, pada akhirnya kuil tersebut dihancurkan oleh Romania pada 70 A.D.

Kaum Yahudi sudah sangat jauh meninggalkan hukum-hukum Ilahi dan telah mengubahnya sesuai dengan keinginannya sendiri. Diutusnya Isa adalah untuk mengembalikan semangat untuk tunduk kepada hukum Ilahi dan mengingatkan mereka akan kebenaran.

Di kemudian hari, ketika banyak dari kaum bani Israel yang telah mengalami perubahan dan meninggalkan ajaran Musa dan Daud, maka nabi Isa, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya, diutus untuk menghidupkan kembali ajaran-ajaran yang sesuai dengan pola hidup dan tata cara peribadatan yang disampaikan oleh Musa dan Daud. Diutusnya Nabi Isa dikarenakan perilaku masyarakat pada saat itu hanya didasarkan pada pengetahuan, dan setiap orang bertindak sesuai dengan apa yang dia ketahui, dan apa yang mereka ketahui tergantung kepada apa yang mereka lakukan. Wahyu yang diberikan kepada Isa, disebut sebagai Injil. Seperti Zabur, Injil juga merupakan penegasan dan adanya penambahan atas kitab suci Taurat yang telah diwahyukan kepada Musa, namun itu tidak menggantikan 2 kitab suci sebelumnya (Taurat dan Zabur). Kaum Yahudi sudah sangat jauh meninggalkan hukum Ilahi dan telah mengubah hukum-hukum tersebut sesuai dengan keinginannya. Dan Isa berusaha mengembalikan semangat untuk tunduk kepada hukum Ilahi dan mengingatkan mereka akan kebenaran.

Pada masa ini, beberapa bani Israel -yang terbagi dalam 12 suku sejak zaman Musa-, menolak Isa dan wahyu yang disampaikannya. Mereka bersikukuh bahwa Isa bukanlah nabi dan mengatakan bahwa merekalah pengikut sejati dari Musa dan Daud. Itulah mereka! Bagi segelintir orang yang hidup di masa itu yang mengakui Musa dan Daud sebagai nabi namun menolak kenabian Isa, untuk pertama kalinya dikenal dengan sebutan Yahudi.

Bagaimanapun juga sejumlah besar dari bani Israel, pada akhirnya dapat menerima Isa dan Injil, setelah mereka yakin bahwa ajaran Isa bukanlah yang dibangun dari titik awal melainkan merupakan kelanjutan-dari nabi-nabi sebelumnya yang dimulai dari Adam, dilanjutkan oleh nabi-nabi lainnya antara lain Nuh dan Ibrahim dan kedua putranya Ismail dan Isaak dimana semua nabi-nabi setelahnya adalah keturunan mereka, semoga rahmat dan kesejahteraan diberikan kepada mereka semua. Kebanyakan kaum bani Israel mengakui fakta bahwa Isa adalah Messiah dimana kedatangannya telah diramalkan dalam wahyu-wahyu sebelumnya. Seperti halnya dengan Musa, Isa juga diutus khusus untuk kaum bani Israel.

Pada tahap berikutnya, masyarakat mulai meninggalkan dan merubah ajaran Isa, khususnya oleh orang-orang yang bukan merupakan keturunan bani Israel secara langsung, terutama warga Yunani dan Roma, dan pada akhirnya mencakup seluruh penduduk Eropa. Sejumlah besar kaum Nasrani, pengikut Isa dari Eropa menyebutkan bahwa pengikut Isa pada zaman sebelumnya yang berasal dari suku bani Israel disebut sebagai Nazarenes -yang percaya bahwa Isa adalah putra Tuhan-, dimana dia telah disalib oleh bangsa Roma dengan bantuan Yahudi, dan menyatakan tidaklah penting untuk mengikuti jalan hidup dan pola beribadah yang diajarkan oleh Isa sepanjang ia percaya kepadanya.

Kapanpun ajaran para nabi yang telah diubah dan dirusak oleh manusia, dan seiring dengan meluasnya kerusakan tersebut, Tuhan -Allah- selalu mengirim utusan lainnya untuk menghidupkan kembali dasar-dasar pondasi kehidupan, yang selalu diwujudkan oleh seluruh nabi-nabi -sebagai dasar penyembahan kepada Allah, dan menuntun manusia untuk mengenal Allah dan ciptaanNya.

Sehubungan dengan lenyapnya ajaran Isa yang asli dari muka bumi untuk selamanya, Allah mengutus Nabi Muhammad tidak hanya kepada bani Israel namun diutus untuk seluruh manusia di muka bumi ini, semoga rahmat dan kesejahteraan dilimpahkan kepada keduanya.

Muhammad tidak hanya diutus untuk bani Israel namun diutus untuk seluruh manusia dan jin di muka bumi ini.

Muhammad adalah seorang buta huruf -bahkan tidak dapat membaca maupun menulis, namun ia diberikan ilmu dan hikmah yang luas, dan ia juga diwahyukan Al-Quran, yang tidak hanya mengkonfirmasi bahwa Al-Quran adalah pengembangan dari Taurat, Zabur dan Injil, namun juga pembatalan atas sisa-sisa dari wahyu yang diturunkan kepada para nabi-nabi sebelumnya. Al-Quran adalah wahyu yang terakhir dari Tuhan untuk seluruh manusia dan jin, yang ditransmisikan oleh nabi-nabi sebelumnya yang keseluruhannya berjumlah 124.000 nabi, semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada mereka semua. Al-Quran adalah puncak dan kumpulan wahyu-wahyu ilahi mulai dari awal, dan kita diwajibkan untuk mengetahui yang terkandung di dalamnya.

Pada tahap ini, mayoritas bani Israel, dimana nenek moyang mereka yang telah menerima Musa, Daud, Sulaiman dan Isa, juga telah dapat menerima Muhammad. Sekali lagi, telah jelas bagi mereka bahwa ajaran Muhammad adalah kelanjutan dari nabi-nabi sebelumnya yang telah datang dan pergi pada masa lalu, dan bukanlah ajaran awal, dan khususnya alasan atas penerimaan mereka terhadap Muhammad adalah kedatangannya telah diramalkan di dalam Taurat yang asli yang pada saat ini sudah tidak ada lagi, dan begitu juga sudah diramalkan dalam kita Injil yang asli yang juga sudah tidak ada lagi saat ini.

Tentunya tidak ada catatan tentang keberadaan Injil dalam bentuk tulisan. Kadang hanya berupa keterangan dari sumber yang terbatas yang dihunjamkan ke hati Isa, dimana dia dapat menerangkannya ketika dibutuhkan. Maka dari itu Al-Quran adalah unik, merupakan suatu kumpulan wahyu ilahi yang tidak diubah oleh manusia dan masih ada dan masih sama saat ini dengan Al-Quran yang diwahyukan pertama kalinya. Allah berfirman bahwa Al-Quran akan dijaga keutuhannya hingga akhir zaman.

Yahudi, yang telah ingkar terhadap Isa, juga telah menolak Muhammad. Pada saat yang sama, beberapa kaum Nasrani dari bani Isreal dan kebanyakan kaum Nasrani dari Eropa yang mengatakan mereka adalah pengikut Isa, menolak Muhammad dan wahyunya. Penolakan terhadap Muhammad karena mereka menganggap "Isa adalah putra Tuhan", sehingga menjadi jelaslah di sini bahwa tidak diperlukan kehadiran nabi lainnya setelah Isa. Sekelompok orang yang menerima Musa dan Isa namun menolak Muhammad disebut Nasrani, walaupun pada saat kedatangan Muhammad, mereka terpecah belah menjadi beragam sekte dan aliran, dan setiap dari golongan tersebut mempunyai doktrin masing-masing. Pengikut Muhammad disebut muslim, yang artinya berserah diri kepada Allah.

Pada umumnya, golongan yang paling banyak dianut di Eropa adalah trinitas (Tuhan adalah 3) dan unitaris (Tuhan bermacam-macam) yang banyak ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah. Menarik untuk sepintas dicatat bahwa beberapa unitaris Kristen memang membawa kepercayaan mereka sampai ke Eropa dimana mereka dikenal sebagai kaum Ebionit, kaum Paulisia, para Goth, kaum illuminasi, kaum Cathari -tapi akhirnya dihapuskan oleh badan imediavel yang dilembagakan khusus untuk tujuan itu.

Juga menarik untuk diketahui bahwa banyak dari golongan Unitaris Kristiani yang memeluk Islam, khususnya ditemukan di Afrika Utara -dan mereka dikenal dengan sebutan Aria dan Donatis- dan setelah ditemukannya kaum Aria dan Donatis, kaum Trinitas Kristiani melakukan pembasmian besar-besaran terhadap mereka.

Singkatnya, ajaran Muhammad -dan pola hidupnya serta pola beribadah kepada Allah- ditegakkan di Timur Tengah., dan itu semua terjadi dalam waktu yang luar biasa singkat, sehingga terbentuklah 3 golongan penyembah Tuhan berdasarkan wahyu yang diterima oleh utusan Allah -Musa, Isa dan Muhammad, disekitar laut Mediterania, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan bagi mereka. Tiga golongan inilah dikenal sebagai Yahudi, Kristiani dan Muslim.

Yahudi meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang terpilih dan karena itulah mereka meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang dibimbing secara benar oleh Tuhan. Kristiani meyakini bahwa wafatnya Isa adalah penebusan atas dosa-dosa mereka sehingga dengan meyakini Isa, maka mereka akan mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Sementara Muslim mengimani bahwa seluruh nabi-nabi yang telah diturunkan kemuka bumi ini mengikuti Muhammad, dan dengan keimanan seperti ini maka Muslim mematuhi perintah Allah.

Perbedaan diantara 3 golongan tersebut diatas, hanya Muslim yang mempunyai akses menuju wahyu ilahi yang tidak pernah diubah oleh manusia. Tidak semua Muslim mengikuti ajaran Muhammad secara keseluruhan/kaffah, namun hal itu dapat dilakukan bagi yang ingin mengikutinya dengan adanya Al-Quran sebagai petunjuk dari Allah. Yahudi tidak lagi mempunyai akses terhadap ajaran Musa yang murni, dan telah menolak 2 nabi besar setelahnya. Kirstiani tidak lagi mempunyai akses terhadap ajaran Isa yang murni dan telah menolak nabi terakhir Muhammad yang datang setelah Isa. Disamping itu, seandainya, Yahudi dan Kristiani masih mempunyai Taurat dan Injil yang asli, Allah telah menyatakan secara jelas di dalam Al-Quran bahwa wahyu yang terdahulu sudah tidak berlaku lagi, karena digantikan oleh Al-Quran sebagai penyempurnaan wahyu-wahyu sebelumnya. Selanjutnya, Taurat dan Injil ditujukan khususnya pada bani Israel dan tidak ditujukan kepada penduduk lainnya. Sedangkan wahyu terakhir Al-Quran ditujukan kepada seluruh umat manusia dan jin, lintas negara atau suku, yang pada akhirnya merujuk kepada Adam dan Hawa, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, Yahudi dan Kristiani yang berasal dari keturunan bani Israel, bertempat tinggal di tanah suci dan sekitarnya, dimana mereka biasanya selalu berada. Kaum Kristiani dari Eropa Utara menyebarkan ajaran Kristiani versi mereka ke seluruh Eropa, dan akhirnya kaum Kristiani dari Eropa barat menyebarkan ajaran kristiani versi mereka ke Amerika serta Timur India dan sekitarnya. Sementara Muslim menyebar keseluruh Timur Tengah, sebelah barat melintasi Utara Afrika dan masuk ke Spanyol, dan sebelah timur Cina dan kepulauan yang saat ini dikenal sebagai Pilipina.

Pada masa ini terjadi sesuatu yang sangat penting dimana suku/bangsa Turki yang tinggal di selatan Rusia merangkul pengikut agama Yahudi. Dalam masa ini, keturunan Yahudi Eropa menyebar keseluruh Eropa, dan pada akhirnya ke Amerika.

Juga dalam masa ini, konflik yang sengit telah berkembang diantara kristiani Eropa dan muslim, dimana kedua belah pihak meyakini bahwa Tuhan berada disisi mereka. Puncak pertikaian mereka terjadi pertama kalinya pada perang salib yang akhirnya terjadi penjajahan atas tanah muslim -yang dibiayai oleh Yahudi Khazar yang di kemudian hari menjadi kaya dan menjadi bankir yang berpengaruh- menyebabkan tanah kaum asli Kristiani secara perlahan diisi oleh pelajar muslim dan para pekerja, sementara tanah muslim saat ini dikuasai oleh banyak kristiani yang berasal dari Eropa dan Yahudi. Segalanya menjadi berlawanan.

Seperti kita ketahui generasi demi generasi dari masing-masing pengikut Musa, Isa dan Muhammad hidup secara berdampingan di tanah suci. Disebutkan tanah suci, karena di sinilah utusan-utusan Tuhan -utusan-utusan Allah- yang diikuti oleh sebagian besar dari kaum bani Israel pada zamannya masing-masing, dimana Tuhan disembah sesuai dengan wahyu yang diturunkan kepada mereka. Tentunya ini adalah hal yang sangat menarik, pastinya, muslim Arab saat ini adalah keturunan dari bani Israel yang asli. Sesungguhnya mereka adalah kaum semit dan bagi yang anti Arab adalah anti semit.

Setelah Sulaiman membangun kuil di Jerusalem, kota ini menjadi pusat peribadatan kepada Tuhan di tanah suci. Di dalam kuil inilah Isa membawa umatnya untuk berziarah, dan bahkan setelah kuil ini dihancurkan oleh Roma, kota ini tetap dihormati oleh Yahudi dan Nasrani.

Perlu untuk diingat, bahwa nabi Ibrahim dimana Musa, Isa dan Muhammad merupakan keturunan langsung dari nabi Ibrahim. Musa dan Isa melalui nabi Isak, dan Muhammad melalui Ismail -yang telah membangun Kabaah di Mekkah jauh sebelum nabi Sulaiman membangun kuil di Jerusalem. Oleh karena itu jauh sebelum kedatangan Musa, Daud, Sulaiman dan Isa, kota Mekah sebagai tanah suci telah menjadi pusat peribadatan kepada Allah sejak dahulu kala. Sebagai contoh, Abdullah ibn Umar berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berkata, ”Jika kamu berada di antara al-Akhshabayn (di antara dua gunung) dekat Mina (dekat dengan Mekah),” seraya tangannya menunjuk ke arah timur, “Kamu akan menemukan suatu lembah yang disebut as-Surar dimana ada suatu pohon yang di bawahnya terdapat 70 potongan tali pusar milik 70 orang nabi.”


http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/yahudi-nasrani-dan-islam.htm

Rabu, 06 Juni 2012

Mencegah dan Mengatasi GANGGUAN JIN Pada Manusia

Oleh : Fadhil AZ

khir akhir ini sering kita lihat di Televisi berita kesurupan masal yang menimpa puluhan siswa-siswi SMA , SMP dibeberapa daerah di Indonesia ini. Fenomena ini cukup membuat pusing guru dan orang tua murid, mengapa hal ini sering terjadi pada akhir akhir ini. Dahulu kasus kesurupan hanya dialami oleh perorangan yang tinggal dipedesaan , dan jarang terjadi di perkotaan. Namun akhir akhir ini justru kasus ini banyak terjadi didaerah perkotaan, dalam skala yang besar. Kesurupan bukan hanya dialami satu atau dua orang tapi sampai puluhan orang dalam waktu bersamaan, sehingga cukup merepotkan pawang atau paranormal yang berusaha mengatasi kasus tersebut.

Menurut para pakar psikology kesurupan terjadi karena reaksi disosiasi atau reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas disekitarnya , akibat adanya tekanan fisik atau mental yang berlebihan. Umumnya kesurupan kerap menimpa orang yang jiwanya labil dan tidak mempunyai pegangan hidup yang kuat. Kebanyakan kasus kesurupan ini menimpa kaum wanita yang memang perasaannya lebih peka dan jiwanya labil.

Menurut pengetahuan yang berkembang dimasyarakat kesurupan terjadi karena adanya mahluk halus ruh atau jin yang merasuk kedalam tubuh seseorang. Kadangkala orang yang kesurupan berbicara dengan bahasa lain yang pada kenyataannya tidak dikuasai oleh orang yang kesurupan tersebut. Tekanan dan Nada suarapun berubah dari biasanya. Adakalanya orang yang kesurupan mengaku sebagai ruh nenek moyangnya , penunggu pohon , rumah atau tempat tertentu, atau salah seorang tokoh masyarakat dimasa lalu.

Banyak orang yang tertipu oleh ucapan orang yang kesurupan tersebut menyangka itu betul ruh nenek moyangnya, semua itu adalah tipu daya golongan Jin yang merasuk kedalam tubuh orang yang kesurupan. Dalam Qur’an dikatakan bahwa Ruh orang yang sudah meninggal tidak bisa berhubungan dengan orang yang masih hidup , karena antara mereka dengan kehidupan manusia dipisahkan oleh dinding yang amat kuat (barzakh) sebagaimana disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 99-100.

99- (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), 100- agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan
(Al Mukminun 99-100)


Peristiwa kesurupan terjadi akibat Jin yang masuk kedalam tubuh manusia mempengaruhi fikiran dan gerak tubuh orang tersebut. Jin biasanya masuk melalui ubun –ubun hingga separuh badan atau sepenuh tubuh. Jika ia masuk separuh badan Jin hanya menguasai bagian atas tubuh , ia berbicara dan menggerakan tangannya sesuai dengan keinginan Jin tersebut. Orang yang dirasuki Jin tersebut bisa mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya namun tidak berdaya untuk menahan lidahnya dari mengucapkan kata kata yang dinginkan mahluk Jin yang merasukinya, ia juga tidak mampu mengontrol gerak tangan dan mimik wajahnya. Gerak tangan, mimik wajah dan kata-kata yang diucapkannya sepenuhnya dikendalikan oleh mahluk Jin yang merasukinya.

Jika Jin masuk sepenuh badan , orang yang dirasuki Jin tersebut akan hilang kesadarannya. Ia tidak tahu apa yang diucapkan atau dilakukannya, seluruh tubuhnya sepenuhnya dibawah kontrol mahluk Jin yang memasuki tubuhnya. Ia baru sadar setelah mahluk Jin tersebut keluar dari tubuhnya. Jika ditanya hal yang dilakukan selama kesurupan ia tidak akan bisa menjelaskan, karena ia memang tidak mengetahuinya, saat itu ia berada dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dalam keadaan kesurupan biasanya tenaga orang tersebut menjadi berlipat ganda, adakalanya orang tersebut tidak mempan terhadap pukulan dan senjata tajam, seperti bisa kita lihat pada pertunjukan kuda kepang.

Gangguan Jin pada manusia

Kesurupan adalah salah satu kasus gangguan mahluk Jin terhadap manusia. Allah telah menjadikan bumi ini dihuni oleh berbagai mahluk hidup termasuk diantaranya golongan Jin. Dalam kehidupan sehari hari interaksi antara Jin dan manusia tidak bisa dihindari. Dalam Al Qur’an Allah mengingatkan agar kita waspada terhadap golongan Jin ini, karena mereka bisa melihat kita dari tempat yang kita tidak bisa melihat mereka. Rasulullah juga mengingatkan bahwa Jin bisa keluar masuk tubuh manusia melalui jalan darah.

Jin juga seperti manusia terdiri atas berbagai bangsa, suku, golongan dan kelompok. Ada yang baik ada pula yang buruk, ada yang saleh , beriman, bertakwa adapula yang kafir , munafik dan berperilaku buruk. Jin yang saleh dan baik biasanya tidak suka usil mengganggu manusia, namun Jin kafir dan berperilaku buruk sering mengganggu kehidupan manusia. Jin bisa masuk dan melakukan interfensi terhadap kehidupan manusia oleh beberapa sebab antara lain:

1. Pengaruh keturunan

Dimasa lalu mungkin ayah, nenek atau uyut yang bersangkutan pernah bersahabat atau memelihara teman dari golongan Jin. Karena umumnya Jin usianya jauh lebih panjang dari manusia bisa mencapai ratusan tahun, diantara Jin tersebut ada yang masih ingin melanjutkan persahabatannya dengan keturunan orang tersebut. Jin tersebut berusaha memperkenalkan diri pada anak cucu orang yang pernah menjadi sahabatnya. Bagi keluarga yang tidak siap hal ini kadang kala dirasakan sebagai gangguan. Gejalanya terlihat pada anak anak yang kadang kala sering terlihat bermain atau bercakap cakap dengan seseorang yang ujudnya tidak terlihat.

2. Pengaruh benda pusaka

Diantara Jin ada yang mendiami benda pusaka seperti keris, bantu cincin, gelang, atau azimat. Seseorang yang mendapat titipan atau menyimpan benda pusaka tersebut baik disengaja atau tidak disengaja, akan selalu diikuti oleh Jin penunggu benda pusaka tersebut. Jin tersebut akan memberi pengaruh pada perilaku orang yang menyimpan benda pusaka itu. Pengaruhnya bisa positip bisa juga negatip tergantung watak Jin yang menghuni benda pusaka tersebut. Jin yang menghuni pusaka itu bisa saja menjadi pengganggu bagi orang yang menyimpan pusaka tersebut jika ia merasa tidak puas dengan perawatan atau cara penyimpanan pusaka dari orang yang bersangkutan.

3. Tanpa sengaja menggangu kediaman Jin

Umumnya Jin mendiami tempat yang jarang bahkan tidak dihuni oleh manusia, seperti Gurun pasir, lautan, sungai sungai, gua-gua, Rimba belantara, Rumah atau bangunan kosong dan lain sebagainya. Dalam perjalanan didaerah yang tidak berpenghuni tersebut adakalanya manusia memasuki kawasan yang didiami Jin dan melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak menyenangkan kelompok Jin tersebut. Misalnya buang air kecil, memotong atau menebang pohon yang dihuni kelompok Jin, berteriak atau berlaku tidak sopan ditengah rimba dan lain sebagainya. Jin yang merasa tidak senang dengan perbuatan orang tersebut akan berusaha menyerang bahkan merasuk kedalam tubuh orang tersebut.

4. Diminta datang dan hadir oleh yang bersangkutan

Jin bisa hadir dan merasuk kedalam jasad seseorang atas permintaan yang bersangkutan. Dengan membaca mantra , atau memanggil nama Jin yang bersangkutan Jin akan datang pada orang tersebut. Jin bisa juga hadir atas permintaan yang tidak disadari. Misalnya seseorang meminta pertolongan , atau bantuan pada penjaga lembah, Gunung, Pohon , arwah leluhur, atau benda tertentu , seruan dan panggilan tersebut akan mengundang kedatangan Jin padanya. Adakalanya Jin tersebut masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan. Kasus ini bisa kita lihat pada permainan kuda kepang.

5. Didatangkan atau dihadirkan oleh pawang atau orang yang ahli

Jin bisa juga dihadirkan merasuk kedalam tubuh seseorang atas perintah dan permintaan dari pawang yang menguasai Jin. Orang yang jiwanya lemah dan labil bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain dengan mudah. Namun orang yang mempunyai kepribadian kuat dan biasa melakukan dzikir serta taat beribadah pada Allah,sangat sulit bahkan tidak bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain tersebut. Jin yang datang atas permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya untuk membuat kekacauan, menimbulkan rasa sakit (santet, teluh) atau sebaliknya ditugaskan untuk melindungi atau menyembuhkan penyakit orang yang bersangkutan.

Mencegah terjadinya kesurupan

Kesurupan adalah kejadian masuknya mahluk Jin kedalam tubuh manusia baik secara total maupun separuh badan. Pada kasus masuk separuh badan biasanya yang bersangkutan masih sadar dan mengetahui apa yang telah diucapkan atau dilakukannya, hanya saja ia tidak mempunyai kendali atas ucapan dan tindakannya itu. Pada kasus masuk keseluruh tubuh secara total biasanya yang bersangkutan tidak tahu dan menyadari apa yang diucapkan dan diperbuat oleh dirinya. Kasus masuk separuh badan biasanya dilakukan oleh Jin yang bersahabat, dalam rangka menjaga diri atau anak cucu dari manusia yang menjadi sahabatnya. Jin yang bersahabat ini biasanya hanya memberi nasihat, atau saran penyelesaian suatu masalah dan tidak pernah membuat onar.

Kasus kesurupan total biasanya terjadi akibat kemarahan jin yang merasa habitatnya terganggu oleh ulah orang tersebut, atau Jin yang sengaja dikirim oleh pawang, dukun atau para normal dengan niat tertentu. Kesurupan total juga bisa terjadi atas permintaan yang bersangkutan , yang memang meminta kehadiran mahluk ghaib, atau kekuatan benda tertentu didalam dirinya, contohnya pada permainan kuda kepang.

Kasus kesurupan masal yang banyak terjadi pada dewasa ini umumnya terjadi akibat kemarahan Jin yang tidak senang karenanya habitatnya terganggu. Misalnya akibat penebangan pohon atau pembongkaran bangunan tua tempat tinggal mereka selama ini. Tekanan hidup, pelajaran sekolah yang menumpuk , ditambah tayangan film tentang hantu, kuntilanak , dunia lain ditelevisi menyebabkan jiwa anak anak menjadi labil dan sugestif terhadap hal yang berbau mistik. Kondisi ini memudahkan Jin untuk masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan melakukan unjuk rasa, menyatakan ketidak senangannya atas gangguan yang dialami oleh habitatnya.

Untuk menghindari kasus kesurupan paling mudah adalah dengan menghindarkan berbagai hal yang dapat menyebabkan timbulnya kasus kesurupan sebagaimana telah disebutkan diatas . Para pakar kesehatan mengatakan mencegah penyakit lebih baik dan lebih murah biayanya daripada mengobati penyakit. Demikian pula dalam kasus kesurupan, mencegah terjadinya kesurupan lebih baik dari pada mengobati mereka yang sudah terkena kesurupan atau dirasuki Jin. Menyembuhkan atau mengobati orang yang kerasukan Jin apalagi Jin yang sengaja dikirim oleh pawang, dukun atau paranormal untuk mendatangkan penyakit bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kemauan yang kuat dari yang bersangkutan , keluarga dan ditambah keahlian dan keterampilan orang yang berusaha mengobati kasus tersebut.

Bagi mereka yang belum terlanjur sebaiknya hindari bersahabat dengan mahluk Jin, kita tidak bisa melihat Jin sedang mereka bisa melihat kita, hal ini menyebabkan kita tidak bisa mengetahui hakekat sebenarnya dari Jin yang mengaku sebagai sahabat itu. Bagi yang mendapatkan warisan persahabatan dari nenek moyangnya hati hati dan waspadalah, informasi yang diterima dari golongan Jin jangan diterima secara mutlak dan membabi buta, gunakan akal dan fikiran sehat untuk menelaahnya.

Hindari menyimpan benda pusaka apapun seperti keris, cincin, gelang, azimat, atau benda keramat lainnya. Jin yang ada pada benda pusaka itu akan mempengaruhi diri atau anggota keluarga yang lemah. Jika ada hal yang tidak menyenangkan mereka , Jin tersebut bisa berunjuk rasa dengan memasuki tubuh salah seorang anggota keluarga. Jika dirumah atau pada diri anda ada benda pusaka seperti dimaksud diatas yang didapat dari warisan , diberikan orang atau anda pernah berguru suatu ilmu kanuragan musnahkanlah benda tersebut. Bertakwalah hanya pada Allah, jangan mempersekutukan Allah dengan apapun. Benda tersebut hanya akan membawa mudharat bagi anda dan keluarga anda.

Jika melintas didaerah yang tidak dikenal atau tidak ada penghuninya seperti rimba belantara, gurun pasir, sungai , gua , pantai dan berada ditengah laut, selalu berdzikir dan minta perlindungan pada Allah dari kejahatan mahluk Jin dan syetan yang mungkin datang mengganggu. Berlaku tawadhu, sopan dan jangan ugal ugalan didaerah tersebut, insya Allah selamat dari kejahatan berbagai mahluk yang ada didaerah itu.

Jangan meminta pertolongan kepada apapun selain Allah. Mengharap pertolongan , kekuatan ghaib atau energi dari benda yang ada disekitar kita seperti Gunung, Pohon besar, Matahari, bulan, langit, bumi atau benda lain yang dianggap sebagai Tuhan atau benda keramat , dapat mengundang kehadiran Jin. Orang yang tidak mengerti menyangka kekuatan yang muncul adalah berkah karomah benda atau sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan itu. Mereka telah tertipu oleh mahluk Jin yang datang , memenuhi panggilan orang yang bersangkutan.

Memintalah hanya kepada Allah sesuai ikrar yang kita ucapkan minimal 17 kali sehari semalam, Iyyakana’budu wa iyyakanastain (Hanya padaMu kami menyembah dan hanya kepadamu kami minta pertolongan). Orang yang mengikuti latihan Reiki , Attunemet atau pengisian pada latihan tenaga dalam banyak yang mengalami kasus penipuan oleh mahluk Jin. Mereka menyangka mendapat kekuatan dari energi alam seperti Gunung, Pohon dan lain sebagainya, padahal energi itu datang dari golongan Jin.

Hati2lah dengan berbagai pelatihan menyerap energi alam semesta dan pengisian energi yang dilakukkan orang tertentu. Berbagai kekuatan dan keajaiban yang muncul adalah hasil perbuatan mahluk Jin yang merasa diundang dan diminta bantuannya. Kalau anda sudah dirasuki kekuatan Jin yang datang tersebut, membersihkannya bukanlah perkara mudah. Mereka tidak mau pergi dari diri anda, karena mereka merasa bahwa mereka datang atas undangan anda. Maka dibutuhkan kemauan yang kuat dari diri anda untuk membebaskan diri dari pengaruh kekuatan Jin itu, dan perlu dibantu oleh orang yang mampu untuk mengatasi pengaruh Jin itu.

Mengatasi kasus kesurupan

Biasanya jika terjadi kasus kesurupan orang akan sibuk mencari para normal, dukun, atau ustadz yang dianggap mampu, adakalanya mereka bisa mengatasi namun tidak sedikit yang gagal . Bagi orang yang benar benar mampu dan mempunyai kekuatan ilahi mengusir Jin yang mengganggu seseorang bukanlah hal sulit, ia tidak perlu membaca do’a, ayat Qur’an atau mantera yang panjang. Cukup dengan berdialogh menyuruh Jin itu pergi atau dengan memberikan pukulan ringan ditubuh orang yang kesurupan tersebut.

Rasulullah saw pernah menangani kasus orang kesurupan ini sampai beberapa kali satu diantaranya diriwayatkan dari Ummu Abban binti Al Wazi’bin Zarri’ bin Amir Al Abdi dari ayahnya, bahwa kakeknya pernah datang pada Rasulullah saw . Kala itu ia pergi membawa seorangf anaknya atau keponakannya yang gila. Kakek saya menuturkan:”ketika kami sampai dihadapan Rasulullah saw saya berkata, bersama saya ada anak artau keponakan saya yang gila, saya membawa anak tersebut agar tuan berkenan mendo’akannya.” Rasulullah saw bersabda:” Coba bawa anak itu kepadaku”. Lalu saya menghampiri anak itu yang sedang duduk diatas kendaraan. Saya menanggalkan baju safar anak itu dan memakaikan pakaian yang bagus, lalu menuntun tangan anak itu hingga tiba dihadapan Rasulullah saw.

Kemudian beliau berkata:”Tolong dekatkan anak itu kepadaku”. Selanjutnya beliau menarik keras keras baju anak itu dari atas sampai kebawah. Kemudian memukul punggung anak itu , sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau. Beliau berkata:” Keluarlah hai musuh Allah, keluarlah hai musuh Allah!” Kemudian anak itu menghadap beliau dengan tatapan yang sehat , tidak seperti sebelumnya. Rasulullah saw mendudukan anak itu dihadapannya seraya mendo’akan. Lalu beliau mengusap wajah anak itu. Setelah dido’akan oleh Rasulullah saw tidak ada seorangpun yang ikut didalam pombongan itu yang melebihi keutamaan anak itu. (HR Ath-Thabarani)

Imam Ahmad bin Hambal juga pernah menangani kasus orang yang kesurupan Jin. Diriwayatkan pada satu ketika imam Ahmad sedang duduk di masjid. Tiba tiba ia dihampiri oleh salah seorang sahabatnyayang baru datang dari khalifah Al Mutawakkil. Sahabatnya berkata”Dirumah Amirul Mukminin ada seorang budak perempuan yang kerasukan. Amirul Mukminin mengutus saya agar anda memohon kepada Allah untuk kesembuhan budak itu”,

Mendengar penuturan itu Imam Ahmad memberi sahabatnya itu dua sandal kayu seraya berkata:”Pergilah kerumah Amirul mukminin, dan duduklah didekat kepala budak itu. Katakan kepada si jin bahwa imam Ahmad berkata kepada engkau (Jin) , mana yang paling engkau suka keluar dari budak ini atau dipukul dengan sandal ini 70 kali”. Sahabat Imam Ahmad pun bergegas membawa sandal itu kerumah Amirul mukminin, duduk didekat budak wanita itu seraya mengatakan apa yang diperintahkan Imam Ahmad.

Melalui lisan budak itu si Jin berkata:” Aku mendengar dan patuh kepada imam Ahmad. Bahkan sendainya beliau menyuruh aku keluar dari Irak , aku pasti akan keluar. Sesungguhnya beliau itu orang yang taat kepada Allah. Siapapun yang taat pada Allah pasti ditaati segala sesuatu”. Kemudian Jin itupun keluar dari budak wanita tersebut. Budak wanita itupun hidup dengan tenang dan dikaruniai keturunan.

Namun tatkala Imam Ahmad telah wafat, Jin itu kembali memasuki tubuh budak wanita tersebut. Kemudian Khalifah memanggil sahabat Imam Ahmad. Lalu iapun hadir dengan membawa sandal itu, Ia berkata kepada si jin:” Keluarlah engkau, jika tidak aku akan memukul dengan sendal ini!”. Jin itu menjawab:” Aku tidak akan patuh padamu, aku juga tidak akan keluar. Imam Ahmad bin Hambal itu berbeda, beliau benar benar taat pada Allah, beliau menyuruh kami untuk taat pada-Nya”

Demikianlah contoh mengatasi kasus kesurupan dari Rasulullah dan orang saleh seperti Imam Ahmad bin Hambal. Jika orang yang menangani kasus kesurupan tidak sungguh sungguh kuat seperti yang dicontohkan Imam Ahmad tentu proses penyembuhan akan memakan waktu lama dan bertele-tele. Karena itu mencegah kasus kesurupan lebih baik daripada menangani atau menyembuhkan orang yang terkena kesurupan. Salah satu cara untuk mengusir Jin yang mengganggu adalah dengan membacakan ayat Qur’an atau ruqyah pada orang yang mengalami gangguan tersebut. Dewasa ini sudah banyak ruqyah center yang didirikan untuk menangani kasus orang yang mengalami gangguan dari mahluk Jin.

Ada juga orang yang datang kepada paranormal atau dukun untuk mengatasi gangguan jin yang dialaminya. Dalam kasus ini adakalanya yang bersangkutan bisa sembuh namun tidak sedikit yang bertambah parah. Dukun atau paranormal itu berusaha mengusir Jin penganggu dengan memanggil Jin khodam yang dimilikinya. Sehingga terjadi perkelahian antara kelompok Jin. Jika Jin yang dimiliki dukun atau paranormal itu lebih kuat , maka Jin pengganggu itupun akan pergi. Namun Jika Jin yang dibawa paranormal itu lebih lemah , adakalanya ia berbalik jadi ikut perintah Jin pengganggu itu.

Gejala – gejala Gangguan jin pada manusia

Setiap penyakit dapat dikenali dari gejala atau tanda tanda yang muncul, demikian pula penyakit akibat gangguan jin dapat kita kenali dari gejala yang muncul antara lain sebagai berikut dibawah ini.

1. Gejala pada waktu tidur :

* Susah dan tidak bisa tidur dimalam hari, kecuali setelah lama dan dengan susah payah * Susah bangun , dan banyak tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah yang diinginkan * Selalu Cemas dan sering terbangun dimalam hari * Mimpi buruk melihat sesuatu yang mengancam dan menakutkan , ingin berteriak minta tolong namun tidak bisa * Mimpi melihat berbagai binatang seperti ular, kucing, anjing, tikus, onta, kuda, monyet, serigala, harimau dan lain sebagainya. * Tertawa, menangis, berteriak, mengomel atau merintih pada saat tidur * Mimpi seolah olah jatuh dari tempat yang tinggi * Berdiri dan berjalan pada waktu tidur tanpa disadari * Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman, didalam kuburan, tempat sampah atau jalan dan lingkungan yang seram dan mengerikan. * Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam sekali. * Mimpi yang sangat seram dan mengerikan * Mimpi bertemu orang yang sama (laki/perempuan) berkali kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan itu * Mimpi seakan akan dihimpit benda yang berat dan sulit untuk melepaskan diri dari himpitan tersebut. * Mendengkur dengan keras * Mimpi melihat atau bertemu keluarga yang sudah meninggal, atau melihat mayat * Mimpi berada di masa atau abad yang lampau * Mimpi melihat suatu peristiwa dan keesokan harinya mengalami peristiwa persis seperti yang dialami dalam mimpi tersebut.
2. Gejala – gejala Pada waktu terjaga

* Sering merasa was was dan ketakutan tanpa sebab yang jelas * Suka marah –marah dan emosi tidak terkendali * Dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat * Merasa lesu dan malas untuk beribadah * Sulit khusu’ dalam mengerjakan sholat, (susah mengingat rakaat yang sudah dikerjakan) * Suka menghayal, melamun , menyendiri dan mengurung diri * Sering pusing, dan merasa sakit pada kedua mata, telinga, hidung. Gigi, tenggorokan atau lambung tanpa sebab yang jelas. * Selalu berpaling dari dzikir mengingat Allah dan memandang remeh kegiatan ibadah sholat dan amal kebaikan lainnya. * Pikiran selalu linglung, merasa sedih, jantung berdebar, * Sering kesurupan baik separuh badan atau secara total * Sering mendengar orang memanggil namanya * Merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan membunuh * Merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan untuk melakukan sesuatu, membunuh, memperkosa, memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun kesungai atau jurang, menabrakan diri ke kereta api atau kendaraan lain. * Sering mencium bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk * Melihat benda benda seakan bergerak, berputar, terbalik , miring dan lain sebagainya * Melakukan tindakan tindakan aneh tanpa disadari * Tiba tiba dapat meramal, membaca fikiran orang lain atau mengetahui apa yang akan terjadi * Cemas dan paranoid (takut yang berlebihan) * Melihat penampakan mahluk halus atau merasakan keberadaan mahluk halus * Rasa sakit disalah satu anggota badan namun setelah diperiksa secara medis tidak ditemukan adanya kelainan atau dokter tidak sanggup mengobati penyakit tersebut.

Gangguan Jin yang parah umumnya yang dikirim oleh orang yang berniat jahat berupa santet, teluh yang menimbulkan penyakit yang sulit disembuhkan secara medis atau ada usaha sekelompok Jin yang ingin menguasai orang tersebut karena sesuatu dan lain hal. Menghilangkan gangguan Jin yang telah mendarah daging pada seseorang bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu yang lama , kesabaran keuletan dan ketekunan yang bersangkutan dibantu oleh orang yang memang mampu dan mempunyai kekuatan terhadap golongan Jin.

Mengatasi gangguan Jin dengan mendatangi dukun , paranormal yang menggunakan bantuan Jin untuk mengusir Jin pengganggu kadangkala hanya menambah parah penyakit yang diderita. Jin yang dikalahkan adakalanya malah ikut menghuni jasad penderita gangguan Jin tersebut. Ciri khas paranormal yang menggunakan bantuan Jin umumnya mereka memasang tarif untuk jasa bantuan yang diberikan, karena Jin yang diminta bantuan juga mengajukan syarat atau minta imbal jasa dari orang yang minta bantuannya.

Jin tidak memiliki kekuasaan terhadap orang yang beriman, bertakwa, tawakkal dan ikhlas pada Allah ini dijamin Allah dalam Al Qur’an. Gangguan Jin dalam kekuarga bisa diatas dengan meningkatkan Iman, takwa, tawakal dan ikhlas dengan membaca dan mentadabburi ayat Qur’an boleh juga dilakukan dengan terapi Ruqyah ayat Qur’an yang dibacakan oleh ustadz yang memang sudah menguasai dan memahami seluk beluk rahasia kekuatan Jin.

Bagaimanpun mencegah gangguan Jin lebih baik daripada mengobati kasus gangguan Jin. Hindarkanlah hal yang dapat mendatangkan gangguan Jin pada diri dan keluarga seperti yang telah disebutkan diatas. Bentengi diri dengan Iman , takwa, tawakkal serta ikhlas untuk menahan serangan yang mungkin dilakukan oleh orang yang dengki atau Jin yang iseng. Perbanyak ibadah sholat sunah, dzikir mengingat Allah , membaca Qur’an , puasa sunah, mendengar tausiah dan pengajian serta amal kebaikan lainnya untuk meningkatkan Iman dan Takwa pada Allah. Selalu berlindung pada Allah dari kejahatan mahluknya yang terlihat maupun tidak terlihat, bisa juga dengan membiasakan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan ayat Kursi.Bagi anda yang merasakan adanya gejala gangguan Jin seperti yang disebutkan diatas silahkan coba terapi dengan mentadabburi surat An Nahl ayat 98-100 berikut ini

98- Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. 99- Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. 100- Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. ( AN NAHL 98-100)

Bacaan tadabbur

Ya Allah telah kau ingatkan kepada kami dalam Qur’anMu yang agung, apabila kami membaca Qur’an agar kami berlindung padaMu dari godaan dan tipudaya syetan yang terkutuk. Sesungguhnya syetan itu tidak mempunyai kekuasaan terhadap orang yang beriman dan bertawakkal padaMu. Syetan hanya berkuasa terhadap orang yang mengambilnya sebagai pemimpin dan menjadikannya sebagai sekutu sekutuMu.

Ya Allah teguhkan Iman dan keyakinan kami padaMu, tolong kami untuk selalu bertawakal dan berserah diri padaMu, lindungi kami dari tipu daya syetan yang menyesatkan. Jangan kau jadikan syetan berkuasa terhadap kami. Ya Allah jadikan syetan berputus asa dari menipu dan menyesatkan kami dari jalanMu yang lurus.

Ya Allah jangan kau jadikan kami termasuk orang mengambil syetan sebagai pemimpin, jangan kau jadikan kami memperturutkan hawa nafsu dan mengikuti bujuk rayu syetan yang mempedaya. Jangan Kau jadikan kami sebagai budak-budak syetan yang hina. Jangan Kau jadikan kami termasuk orang yang mempersekukutkanMu dengan sesuatu. Engkaulah pemimpin kami , Engkaulah pelindung kami, hanya Engkaulah yang kami sembah. Teguhkan iman dan keyakinan kami padaMu ya Allah , bimbing kami menempuh jalanMu yang lurus , perkenankanlah permohonan kami ini ya Allah

Ada baiknya anda hafalkan ayat tersebut diatas dan sering dibaca dalam sholat, disamping surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas insya Allah anda terpelihara dari kejahatan syetan dan jin yang suka mengganggu manusia atau kejahatan syetan dan Jin yang dikirim oleh orang yang dengki pada anda (santet atau sihir)

(dari berbagai sumber)

Sumber : http://www.fadhilza.com/2011/01/tadabbur/mencegah-dan-mengatasi-gangguan-jin-pada-manusia.html#comment-118971